Sunday, May 29, 2011

IPCOP Sebagai Content Filter

IPCOP adalah suatu distribusi Linux yang menyediakan fitur simple-to-manage firewall appliance berbasis perangkat keras PC. IPCOP juga merupakan suatu stateful firewall dibuat berdasarkan pada Linux netfilter framework.

Distro ini awalnya dikembangkan oleh tim yang mengembangkan Smoothwall Linux firewall, perkembangan selanjutnya, proyek IPCop dikembangkan dengan bebas, dan saat ini sudah terpisah sepenuhnya.

IPCOP sangat simple, dan memiliki fitur user-managed unpuk mekanisme update securyty-nya. Bahkan cenderung mudah dipahami untuk yang para pemula, dan handal untuk yang sudah berpengalaman.

IPCOP dikembangkan secara Opensource, dengan komunitas pengembang independent yang tersebar diseuluruh dunia. CD-ROM image untuk instalasi dapat dengan mudah di download dan memiliki miror yang cukup banyak.

Pengembangan IPcop terus berlanjut hingga saat ini sudah mencapai seri rilis 1.4.x. Sekarang sudah dirilis versi 1.4.21 dibulan July 2008. saat ini sedang dikembangkan IPcop Version 2.0.

Walaupun bukan bagian dari komunitas resmi, banyak sekali yang memberikan kontribusi bagi pengembangan IPcop. Pada umumnya mereka membuat modul-modul tambahan yang di kenal sebagai Add-ons. Addons ini memberikan tambahan kemampuan IPCop menjadi lebih handal, beberapa addons yang paling sering digunakan adalah QoS untuk bandwidth management, Advanced Proxy dan Url Filter untuk proxy dan filter akses, E-mail Virus scanner, OpenVPN, dan banyak lagi.

Salah satu fitur yang menarik ialah URL filter. menu ini dapat memblok konten dari suatu web yang menggandung link yang berbahaya.

Teknik yang digunakan adalah user merequest acces ke suatu web kemudian setelah web diterima di cek oleh URL filter. jika web itu mengandung kata-kata yang diblok maka otomatis akses ke web tersebut akan ditolak.

"The Bad Packet Stop Here" merupakan slogan yang diusung untuk menjadikan IPCop sebagai firewall yang handal.

Sunday, May 22, 2011

Cybercrime-Peretas Rusia Akui Curi Rp 89,3 Miliar

MOSKWA, KOMPAS.com — Yevgeny Anikin, pemuda 27 tahun dari Rusia, mengaku bersalah atas pencurian uang 10 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 89,3 miliar dari Royal Bank of Scotland, World Play, pada 2007 dengan meretas beberapa rekening.
Kantor berita RIA Novosti, Senin (7/2/2011), melaporkan, tim penyelidik mengatakan, Yevgeny Anikin adalah anggota jaringan peretas internasional. Modus operandi mereka adalah menggandakan informasi rekening nasabah dan menghabiskan batas penarikan harian sebelum mengambil uang dari anjungan tunai mandiri bank tersebut di seluruh Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.
"Saya ingin mengatakan bahwa saya menyesali dan mengakui kesalahan saya," kata Anikin dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan Novosibirsk di Siberia, tempat ia didakwa mencuri. Anikin yang ditahan sejak 2009 itu mengaku membeli dua apartemen di Novosibirsk dan sebuah mobil mewah.
Rusia merupakan negara asal beberapa peretas terkenal di dunia, termasuk seorang pemrogram yang menciptakan ZeuS, peranti lunak jahat yang dikenalkan sebagai spyware, dengan modus bersembunyi di komputer untuk menyimpan ketikan kata sandi. Peranti lunak itu telah membantu pencurian senilai 10 juta dolar Amerika Serikat.
Anikin yang kini berstatus tahanan rumah meminta hakim memberikan keringanan hukuman dengan menyatakan telah membayar kembali uang tersebut kepada perusahaan. RBS Group menjual World Play pada 2010 kepada perusahaan patungan Advent Internasional dan Bain Capital.
Anggota lain jaringan peretas itu dijatuhi hukuman enam tahun penjara oleh pengadilan St Petersburg pada September 2010. Hakim dalam perkara itu, Lyubov Nazarov, mengatakan bahwa vonis dan hukuman akan dijatuhkan pada Senin atau Jumat.